Skip to main content

Tips Hafalan Ala Imam Syafi'i

Hafal.in - Siapa yang gak kenal Imam Syafi'i hayo? Beliau adalah sosok yang sangat dikagumi bahkan termasuk salah satu Imam Madzhab atau juga bisa disebut sebagai Mujtahid Mutlaq.
Dalam sejarah telah tercatat betapa cerdas dan jeniusnya beliau, bahkan Al Qur'an sudah dihafal sejak masih kecil, Jutaan Hadits juga sudah tersimpan dalam memori otaknya, bahkan beliau lah pencetus metode Ushul Fikih.
Namun di balik kejeniusannya tersebut, Imam Syafi'i terkadang masih merenungkan tentang sulitnya dalam menghafal (padahal sudah hafal Qur'an, Jutaan Hadits kok masih mengeluh ya? hehehe) sehingga Imam Syafi'i menceritakan kegundahannya tersebut kepada Gurunya, yaitu Syaikh Waqi'.
Dalam sebuah sya'ir dituliskan:

شكوت الى وكيع سوء حفظى  *  فأرشدنى الى ترك المعاصى

Solusi mudah dalam menghafal ala Imam Syafi'i dari Gurunya yaitu:

  • Tinggalkanlah Maksiat

Baik dosa besar maupun dosa kecil kudu ditinggalkan semua ya.

  • Melakukan Kebaikan
Dengan menjalankan perbuatan baik hafalan akan semakin mudah.
  • Dihafalkan
Kalau gak dihafalkan, terus kapan mau hafalnya kang?

Mungkin itu saja tips mudah menghafal ala Imam Syafi'i, semoga kapan-kapan bisa dilanjut tips yang lainnya.

Popular posts from this blog

Sab'aty : Imalah Pada Surat Ad Dhuha

Pada lafadz WADDHUHA, kenapa imam warosy membacanya harus imalah sughro ( WADDUHE) alasanya apa? Dalam ilmu qiraat, ada istilah yang dikenal dengan namanya Imalah. Secara bahasa imalah berasal dari kata أمال – يميل – إمالة الرمح yang berarti memiringkan atau membengkokkan (tombak). Sedangkan secara istilah imalah berarti memiringkan fathah ke arah kasrah atau memiringkan alif ke arah ya’. Imalah dibagi menjadi dua yaitu imalah Kubra (imalah asli) dan imalah sughra ( banyak dijumpai dalam kitab-kitab qiraat dengan nama imalah baina-baina, taqlil, atau imalah baina al-lafdhain). Imalah banyak ditemui pada bacaan Imam Hamzah dan al-Kisa’i, yaitu di antaranya pada Dzawat al Ya’ (kata yang terdapat alif layyinah), seperti الضحى، قلى، سجى، هدى dan dari qiraat Imam Ibn ‘Amir melalui riwayat Ibn Dzakwan pada lafazh جاء.  Selain itu juga merupakan pilihan dari qiraat nafi melalui rawinya yang bernama Warasy, hanya saja jenis imalahnya sering dikenal sebagai taqlil atau Imalah ...

Sab'aty : Makna Naql Dalam Qira'at

Makna Naql dalam Qiraat Naql (Memindah/Menggeser harakat), Secara bahasa naql berasal dari kata نقل – ينقل – نقلا berarti memindah; memindah/menggeser. Adapun secara istilah naql berarti memindahkan harakat hamzah ke huruf mati sebelumnya, dan setelah itu hamzahnya dibuang.  Sebagaimana yang banyak ditemui pada riwayat Imam Warsy, yakni setiap ada Al Ta’rif atau tanwin bertemu hamzah, contoh بالآخرة terbaca بلاخرة (bilaakhirati) dan عذاب أليم terbaca عذابنليم (‘adzaabunaliimun).  Dalam riwayat Hafsh bacaan naql hanya ada di satu tempat yaitu pada kata بئس الاسم (QS. al-Hujurat:11).  Alasan bacaan naql pada kata الاسم yaitu terdapatnya dua hamzah washal (hamzah yang tidak terbaca di tengah kalimat), yakni hamzah pada al ta’rif dan lafazh “ismu” (salah satu dari sepuluh kata benda yang tergolong hamzah washal), yang mengapit “lam” sehingga kedua hamzah tersebut tidak terbaca ketika disambung dengan kata sebelumnya. Istilah naql ini sebenarnya lebih tepat ...

Sab'aty : Taghlidh Al Laam (Lam Tebal) Versi Sab'aty

Taglidz Al-Laam (Lam yang dibaca tebal) versi Sab'aty Lafadzh Lam Jalalah (ALLAH), dibagi dalam 2 kategori: •Dibaca tebal/ tafhim bila lafad ALLAH-nya didahului huruf yang berharokat dhumah atau fathah •Dibaca tipis/ tarqiq bila lafad ALLAH-nya didahului huruf yang berharokat kasroh. demikian ini berlaku bagi semua imam qiraat dalam qiraat 7. namun, ada huruf Laam yang berbeda dengan 2 kategori diatas, yaitu Laam yang dibaca tebal sebagaimana bunyi tebalnya dalam lafdzul Jalalah tadi,tapi khusus dalam bacaan qiraat riwayat Warsy dari Nafi', yaitu dengan menebalkan uruf Lam yang apabila sebelumnya ada uruf Shad, Tha dan Dha ( ص , ط , ظ ) yang apabila sebelumnya ada harakat fathah atau sukun.